Baca Jambi – Bupati Drs. KH. Anwar Sadat M. Ag meresmikan Sentra Industri Pengolahan Kelapa Terpadu sekaligus membuka Kegiatan Pelatihan Hilirisasi Kelapa Tahun 2021 di Desa Karya Maju, Kecamatan Pengabuan, Selasa (05/10).
Kegiatan ini turut dihadiri juga oleh Sekretaris Daerah, Anggota DPRD, Asisten Ekonomi dan Pembangunan,Camat,Kepala OPD, Perwakilan WKS, Ketua PKK, Ketua Dharma Wanita, Ketua PKK Kecamatan serta tamu undangan lainya.
Kepala Desa Karya Maju M. Saidin, dalam sambutannya sampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi atas langkah Pemkab dalam mendorong produksi kelapa beserta turunannya di Tanjab Barat, khususnya di daerahnya. Kedepannya, Ia juga mohon adanya dukungan berkelanjutan dari Pemkab, dilaporkannya sekitar 30% masyarakat di Desa Karya Maju merupakan Petani Kelapa Dalam.
“Pengelolahan kelapa terpadu Ini sebagai bentuk Terobosan pemikiran yang lebih dalam agar petani kelapa ini terus berjalan, dan menjadi contoh agar petani tidak alih fungsi, serta pelatihan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat di Desa Karya Maju baik dari segi kerajinan maupun lainya sehingga dapat menumbuhkan perekonomian,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Kadis Perindag Provinsi Jambi melalui Kabid Pembangunan Sumber Daya Industri Febri Roma Putra, ia juga berharap kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pengelolan sabut kelapa agar manjadi produk bernilai tambah, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
“Narasumber merupakan Pelaku usaha dari usaha berdikari Yogyakarta, sementara pelatihan dilaksanakan dari Tanggal 5-9 Oktober 2021 diharapkan pelatihan ini nantinya Dapat menciptakan lapangan kerja baru,” katanya.
Sementara itu Bupati Tanjab Barat Drs. H. Anwar Sadat M. Ag dalam sambutannya mengatakan, selain merupakan kearifan lokal, kelapa dalam merupakan produk andalan di Tanjab Barat.
“30 persen petani ini saya minta Camat dan Kades agar betul-betul dijaga agar tidak beralih fungsi, jika mereka beralih fungsi maka tidak ada lagi petani kelapa dalam di Desa Karya Maju ini, maka pengelolahan kelapa terpadu ini sebagai bentuk penggiat semangat para petani kelapa dalam untuk terus berjalan,” ujar Bupati.
Dilanjutkannya, Pemerintah Desa diharapkan lebih jeli dalam melihat potensi-potensi yang ada di daerahnya, dan selanjutnya dapat dikoordinasikan dengan Pemkab, sehingga Pemkab dapat segera meresponnya. Tujuannya potensi-potensi yang ada dapat dikelola sebaik mungkin sehingg dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat.
“Harapan saya produk kelapa dalam dan turunannya ini mampu berkompetisi dan bersaing dengan produk yang sama dari daerah lain, sehingga kita dapat memperoleh nilai manfaat yang besar dan dinikmati baik oleh petani kelapa mau pun industri pengelolaanya,” harapnya.
Bupati berharap sumber daya manusia di Tanjab Barat dapat terus ditingkatkan, dengan harapan selanjutnya dapat memproduksi produk-produk handal dan memiliki nilai jual yang tinggi.
“Ikuti pelatihan dengan baik dan serius, manfaatkan setiap kesempatan untuk kita bisa berkembang, berinovasi dan berdaya saing, saya yakin dengan sinergitas dan kolaborasi Kita Semua, Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat menjadi salah satu sentra Industri Pengelolaan Kelapa Terpadu terbaik di Indonesia,” tutupnya. (*)