Kota Jambi – Wakil Wali Kota Jambi memimpin rapat diseminasi audit kasus stunting Kota Jambi, Rabu (21/6/2023), di Aula Bappeda Kota Jambi.
Stunting sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi dari kehamilan hingga usia 2 tahun. Anak dengan kondisi ini memiliki tubuh yang sangat pendek di bawah rata-rata anak seumurannya.
Wakil Walikota Jambi Maulana mengatakan, poin penting dalan rapat tersebut yakni memastikan semua anak yang beresiko stunting atau yang mengalami stunting harus diberikan perhatian khusus.
“Diberikan protein dua telur sehari selama enam bulan dari bapak asuh,” katanya.
Dengan demikian, harapan enam bulan kedepan anak yang stunting atau beresiko stunting sudah tidak lagi mengalami stunting.
“Oleh karena itu, dengan rapat ini bisa memperkuat lagi penanganan stunting di Kota Jambi,” ujarnya.
Dijelaskan Maulana, di Kota Jambi anak yang mengalami stuntIng sebanyak 804 anak, tetapi secara statistik dari 17,1 persen anak stunting di Kota Jambi, saat ini sudah turun menjadi 14 persen.
“804 anak ini lah yang kita keroyok rame-rame. Kita pastikan tidak ada lagi balita yang tidak dimonitor tinggi dan berat badannya,” jelasnya.
Karena Pemerintah Kota Jambi sebut Maulana, telah mendistribusikan alat ukur ke seluruh Posyandu di Kota Jambi.
“Tenaganya juga sudah dilatih. Kalau ketemu, resiko (stunting, red) saja, seperti tinggi badannya tidak naik maka arus segera dilaporkan,” pungkasnya.