Baca Jambi – PT Pertamina EP (PEP) Jambi Field dari Regional Sumatera Subholding Upstream Pertamina, melakukan pemberdayaan kepada warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIB berupa pelatihan pembuatan batik sebagai bagian dari Program Pemberdayaan Masyarakat. Kegiatan ini menjadi sasaran program penerima manfaat dalam upaya memberdayakan masyarakat rentan, yaitu warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIB Jambi.
Batik yang dikembangkan di Lapas Perempuan ini merupakan replikasi program Batik Serumpun Berlian yang berlokasi di Kelurahan Legok, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi, yang juga merupakan Mitra Binaan PEP Jambi Field. Program batik ini diperluas di Lapas Perempuan Kelas IIB Jambi dengan menghadirkan para anggota Batik Serumpun Berlian sebagai Pelatihnya.
Lapas perempuan ini merupakan wadah penampung narapidana dengan berbagai macam kasus yang dihadapi. Program ini muncul dari permasalahan utama di Lapas Perempuan Kelas IIB Jambi terkait kehidupan warga winaan pasca hukuman.
Stigma yang melekat pada diri mereka sebagai seorang mantan narapidana membuat mereka kerap dikucilkan oleh masyarakat, bahkan oleh keluarga. Berdasarkan pelaksanaan pemetaan ditemukan beberapa potensi yang dimiliki oleh beberapa warga binaan lapas, salah satunya adalah membatik.
“Program ini unik, tidak seperti program biasa yang anggotanya itu-itu saja. Sedangkan Program kita di Lapas ini anggotanya memiliki masa aktif hingga mereka keluar dari sini. Kami berharap warga binaan ini dapat memiliki keahlian ketika kembali terjun ke masyarakat. Memiliki peningkatan kapasitas diri mereka masing-masing dari keahlian yang telah kami berikan,” ucap Pjs General Manager Zona 1 Dicki Hendrian.
Lebih lanjut Dicki Hendrian mengungkapkan, komitmen manajemen PHR Regional Sumatera Zona 1 terhadap implementasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sangat baik, terbukti dengan berjalannya program-program TJSL keberlanjutan dengan tetap memperhatikan kondisi lingkungan sekitar wilayah operasi perusahaan.
Kegiatan membatik dimulai pertama sekali di tahun 2019 di Lapas Perempuan. Program ini telah berjalan dan sudah memasuki tahun ke-5. Ketika program ini berlangsung dan difasilitasi oleh PEP Jambi Field, kegiatan membatik ini bermula di sungai Bulu sebelum dipindahkan lokasi di Sangeti.
Berawal keikutsertaan anggota 8 (delapan) orang kemudian bertambah peminat menjadi 10 (sepuluh) orang dan bertambah lagi, sekarang berjumlah 20 orang, dengan fasilitas yang diberikan oleh perusahaan diantaranya alat berupa kompor, panci, lilin/malam, alat canting, kain putih dan bahan baku pewarnaan alami.
Jenis batik yang diusung oleh warga binaan Lapas mengangkat kearifan lokal Jambi dengan berbagai macam motif yang telah dipatenkan. Beberapa motif batik yang telah memiliki Hak Cipta yaitu Motif Batik Tulis Pian Puan yang memiliki filosofi melambangkan pegawai Lapas Perempuan Kelas IIB Jambi selalu memberikan pembinaan serta mengayomi Warga Binaan Permasyarakatan.
Motif Batik Tulis Jembatan Angso Dua memiliki filosifi yaitu merupakan pemersatu Wanita-wanita Jambi yang hebat dan tangguh dan mampu menjalani rintangan kehidupan dengan tidak meninggalkan arti kesetiaan.
Motif Batik Tulis Queen Nanas memiliki filosofi yaitu walaupun banyak duri dalam kehidupan yakinlah akhirnya akan manis juga. Motif Batik Cahaya Resam, memilki filosifi hiduplah seperti resam terus merambat, tetapi memiliki tujuan yang pasti. Adapula Motif Corona memiliki filosofi rasa rindu warga binaan terhadap keluarganya, dikarenakan tidak dapat bertatap muka langsung pada saat masa pandemi.
Seluruh motif yang telah dikembangkan di Lapas telah memiliki Sertifikat Hak Desain Industri yang telah dilegalitas menjadi pedoman baku bagi Lapas dalam mengembangkan inovasi motif kain. Warga binaan sering diikut sertakan dalam berbagai macam event pameran, bazar bahkan perlombaan yang diselenggarakan di Kota Jambi.
“Dukungan dari PEP Jambi Field diberikan melalui kegiatan pelatihan maupun pemenuhan sarana prasarana pendukung pelaksanaan kegiatan pembinaan warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Jambi. Semoga kerjasama ini tetap berjalan dengan baik, karena sangat bermanfaat bagi warga binaan yang telah dibekali ilmu dari pelatihan-pelatihan yang telah dilaksanakan,” terang Kepala Seksi Bimbingan narapidana/anak didik dan kegiatan kerja (Binadik & Giatja), Ria Rachmawati. (Red)