Palembang – Melisa (35) istri Jesen Tjakrawinata (38) yang merupakan warga Jl Letjend Yusuf Singadekane LK VII RT 007 RW 00 Kelurahan Jua-jua Kecamatan Kayuagung memohon maaf kepada korban dan keluarganya atas kejadian beberapa waktu lalu yang sangat meresahkan dan viral di media sosial.
Tapi dirinya ingin mengklarifikasi kejadian yang sebenarnya karena berita yang beredar beberapa hari ini tidak berimbang memojokkan satu pihak tanpa mengetahui kejadian sebenarnya.
Adanya ketidak profesionalan pelayanan di RS Siloam Sriwijaya Palembang terhadap anaknya bernama Mishati Zein Rasyid (2,5) mengalami sakit radang tenggorokan karena akan berakibat fatal.
Ia sebagai orang tua melihat anak dicabut infus dan keluar banyak darah ada yang di baju, di ranjang hingga di lantai ini ia merasa sudah fatal dan sangat tidak wajar.” Saya panik sekali dan disalahkan, karena menggendong anakku bahkan korban sama sekali tidak meminta maaf,” terangnya, Sabtu (17/4/2021).
Ia langsung memanggil kepala perawat dan langsung dipasang plaster. “Saya berani bersumpah di pengadilan nanti jika diminta menjadi saksi, “ tegasnya.
Tak hanya itu saat ia menyampaikan itu kepada kepala rumah sakit mereka bilang akan menegur korban artinya korban sedang memiliki masalah, Ia karena terburu-buru mukena dan beberapa barang lain masih ketinggalan di kamar inap.
Ditambahkannya, sebenarnya dari awal masuk feelingnya sudah tidak enak dengan korban tersebut dan sempat difoto, karena ngomongnya kasar bahkan anaknya rewel saja korban mengatakan anaknya jangan ditidurkan siang hari jadi malam tidak rewel.
Bagaimana coba seorang perawat bisa mengatakan seperti itu karena seorang perawat itu yang ia ketahui ramah dan baik serta memang memberikan pelayanan yang baik.
Bahkan saat tersangka yang sudah panik melihat anaknya hingga saat menanyakan kepada korban ia juga tidak ada itikad baik meminta maaf, sehingga membuat tersangka bertambah emosi dan melakukan sesuatu yang salah.
Masih kata dia, suaminya selama ini dikenal sebagai seorang ayah yang baik, ia bukan tempramental, bahkan sangat kebapakan. Ia tidak menyangka suaminya bisa se emosi itu, tapi mungkin orang tua mana yang tidak emosi melihat pelayanan kepada anaknya tidak baik dan sama sekali tidak meminta maaf atas apa yang dilakukannya.
Untuk itu, ia meminta tolong agar pihak RS Siloam Sriwijaya Palembang, yang selama ini dikenal sangat baik dalam memberikan pelayanan tolong dipertimbangkan lagi pada saat merekrut karyawan. Jangan sampai terjadi lagi kejadian seperti ini karena dapat berakibat fatal. Apalagi ini terjadi pada balita. ”Kalau ingin mempekerjakan korban kembali tolong pertimbangkan lagi,” pintanya.
Ini sambungnya, merupakan yang kedua kali putranya dirawat di RS Siloam Sriwijaya Palembang. Pada 2019 juga pernah dirawat selama 5 hari karena penyakit radang tenggorokan tidak ada masalah sama sekali. Semua perawat yang melayani sangat baik dan ketika pulang juga diantar dan mereka melambaikan tangan kepada anaknya.
Jadi karena inilah beberapa waktu lalu saat anaknya kembali sakit memilih RS Siloam Sriwijaya Palembang untuk dirawat, di samping lokasinya strategis dan kamar inap yang nyaman ini juga pilihan pelaku. Tapi rupanya yang kedua ini mendapat masalah.
Untuk tahap selanjutnya pihaknya akan mengikuti proses dan akan melakukan mediasi dengan rumah sakit, tapi sekarang masih mengurus proses hukum suaminya bahkan sempat kemarin suaminya menelpon dari pihak kepolisian meminta berdamai dengan rumah sakit.
AW tetangga pelaku mengaku, tahu dengan pelaku karena ia menjalankan bisnis mertuanya membuka dealer motor dan alat sparepart yang baru berdiri sejak setahun terakhir. “Kalau orangnya tidak bergaul dengan tetangga banyak di toko saja,” tandasnya.(*)