Baca Jambi – Pantau implementasi program pengembangan masyarakat atau disebut Community Involvement & Development (CID) yang dijalankan PHE OSES, Direktur Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina Wisnu Hindadari kunjungi program CID unggulan di Kepulauan Seribu, Jumat (2/8/2024). Tiga program utama yang dikunjungi adalah Pelaut Tangguh, Seribu Asa dan Tiga Perisai.
Didampingi General Manager (GM) PHE OSES dan jajaran manajemen, Direktur Regional Jawa berkesempatan berinteraksi secara langsung dengan para penggerak program atau local heroes, yang mencakup nelayan dan kader Posyandu, sekaligus memberikan bantuan perlengkapan alat tangkap ikan kepada nelayan.
“Program CID dimaksudkan untuk menggali potensi-potensi lokal yang dapat dioptimalkan untuk mendorong kemandirian masyarakat setempat secara berkelanjutan,” kata Wisnu.
Sebagai perusahaan hulu migas yang memiliki wilayah operasi di Kepulauan Seribu, PHE OSES berkomitmen untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya di tiga dimensi kehidupan masyarakat sekitar.
Pertama, untuk meningkatkan kesejahteraan dan keterampilan kelompok nelayan, PHE OSES menginisiasi program “Pelaut Tangguh”, akronim dari Peningkatan Pendapatan Nelayan yang Tanggap, Guyub dan Humanis. Diawali dengan inisiasi tinjauan potensi lokal pada 2022, program Pelaut Tangguh dilanjut dengan pemberian rumpon ke Sentra Penyuluh Konservasi Pedesaan (SPKP), bantuan permodalan jasa pembuatan bubu, dan permodalan Warung Serba Ada (Waserda) sebagai lini usaha koperasi.
Sedangkan dari aspek kesehatan, Perusahaan mendukung program pemerintah dalam gerakan pencegahan stunting dan perbaikan gizi buruk bagi balita di Pulau Harapan, Pulau Kelapa dan Pulau Panggang melalui program unggulan “Seribu Asa”. Sebanyak 57 balita mendapat bantuan asupan makanan utama dengan kandungan gizi seimbang dan vitamin demi mendukung pertumbuhan yang optimal.
Ketiga yaitu di aspek lingkungan, PHE OSES berupaya mendukung mitigasi perubahan iklim dan konservasi dengan fokus pada perbaikan kondisi lingkungan dan pelestarian tukik (anak penyu). “Sejak 2019, lebih dari 130 ribu tukik telah dilepasliarkan melalui program “Tiga Perisai”, termasuk penyelamatan sekitar 3.500 telur penyu,” tambah Wisnu.
Untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, Perusahaan juga melibatkan nelayan sebagai pelaku konservasi. PHE OSES telah memberikan 25.000 bibit mangrove pada 52 nelayan. Sejak 2019, total bibit mangrove yang telah ditanam mencapai 130.000. Selain itu, PHE OSES juga memberikan edukasi rehabilitasi terumbu karang. Sejak 2023, Perusahan telah melakukan transplantasi karang di area seluas 300 meter persegi, dengan total 9.600 fragmen (bibit).
Masih di aspek konservasi, PHE OSES juga menginisiasi program pembesaran kima raksasa di area Taman Nasional Kepulauan Seribu. Kima adalah biota laut, berbentuk kerang dengan ukuran besar, yang termasuk dalam kategori daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Pada kesempatan yang sama, Wisnu juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak, baik pemerintah maupun masyarakat yang sudah mendukung, berkolaborasi, dan berperan aktif dalam pelaksanaan program CID PHE OSES. “Kami berkomitmen untuk hidup bermitra bersama masyarakat dan menjaga lingkungan, terus berinovasi dan berupaya melanjutkan program-program yang sudah ada, serta mencari peluang baru untuk memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat,” pungkas Wisnu.
INFORMASI UMUM
Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina merupakan anak perusahaan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang bergerak di bidang usaha hulu minyak dan gas bumi. Regional Jawa bertugas mengkoordinir wilayah operasional di bawah pengelolaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) migas meliputi PHE ONWJ, PHE OSES dan Pertamina EP Jawa Barat. Area Kerja Regional Jawa mencakup Provinsi DKI Jakarta, Banten, Lampung dan Bangka Belitung, dan Jawa Barat.
Regional Jawa terus berupaya meningkatkan angka produksi minyak dan gas bumi yang telah ditetapkan dalam rencana Kerja, dengan senantiasa menerapkan Good Corporate Governance (GCG) dan aspek Health, Security, Safety and Environment (HSSE) di setiap lini. Regional Jawa memegang teguh komitmen untuk menjaga prospek bisnis yang berkelanjutan dengan memprioritaskan keseimbangan dan kelestarian lingkungan serta berkontribusi dalam terwujudnya kemandirian masyarakat.