Baca Jambi – Mantan Bupati Bungo yang kini menjabat sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Jambi, Mashuri, diduga tidak komitmen dalam ucapan.
Sumber media ini yang enggan disebutkan namanya menjelaskan, berawal pertemuan Mashuri dengan Yanto (Penjaga lahan milik Suroto Purnawirawan Kanitlantas Bungo).
Pada waktu itu, pasca Mashuri mengalami kecelakaan dirinya mengatakan kepada Yanto bahwa mau bernazar ingin membangun Pondok Pesantren (Ponpes) bila menang pada Pemilihan Bupati (Pilbup) periode ke 2.
Karena hal itu baik, Yanto menyampaikan nazar Mashuri ke orangtua angkatnya bernama Suroto, hingga akhirnya Suroto memberikan wakaf tanah miliknya 1 hektar kepada Mashuri untuk membangun Ponpes.
Seiring berjalannya waktu, Suroto dipanggil oleh Mashuri.
“Ternyata, Mashuri menginginkan surat hibah terhadap tanah Ponpes tersebut dengan dalih agar dapat mendapatkan bantuan,” ujar sumber.
Kemudian, Mashuri melobi salahseorang Ustadz pemilik Ponpes yang ada di Bungo untuk pindah ke lahan yang diwakafkan kepadanya untuk dibangun.
Dari sini mulai lah perencanaan pembangunan Ponpes dikerjakan secara swadaya dibantu oleh Wali Murid.
Mirisnya, berdasarkan pengakuan salahseorang wali murid berinisial E, pembangunan Pondok Pesantren mengikutsertakan anak-anak pondok pesantren yang mengakibatkan anaknya meninggal dunia berinisial NA (13 Tahun).
Alih-alih tanah wakaf untuk dibangun Pondok Pesantren, informasi yang di dapat tanah tersebut kini sudah dikaplingkan untuk diperjualbelikan.
Terkait persoalan kaplingan tanah, media ini akan melakukan investigasi lebih lanjut, termasuk untuk meminta tanggapan dari Mashuri. (Jurnal Opini)