Kota Jambi – Walikota Jambi Syarif Fasha kembali menyindir Satgas Covid-19 Provinsi Jambi terkait dimasukkannya Kota Jambi dalam zona merah kasus Covid-19. Menurut Fasha, Kota Jambi itu harusnya zona hijau.
Dalam keterangannya kepada media, Selasa (22/6), Fasha menyatakan bahwa Kota Jambi masuk zona hijau karena tidak satu pun wilayah rukun tetangga (RT) memiliki pasien positif di rumah. Dia menjelaskan, penetapan zona kasus Covid-19 ada kriteria dan syaratnya.
Untuk zona kuning, kata dia, ditentukan bila pasien positif Covid-19 pada 2-3 rumah. Lalu, zona oranye ditetapkan bila ada pasien covid-19 pada 3-5 rumah. Bila pasien positif ditemukan di atas 6 rumah, lanjut dia, maka ditetapkan sebagai zona merah.
“Di Kota Jambi ini ada 11.300 RT lebih zona hijau, 200 lebih zona kuning dan beberapa belas zona oranye. Merah tidak ada. Kalau Pemerintah Provinsi menyebutkan kami zona merah tidak apa-apa,” ujarnya.
Sayangnya, juru bicara Satgas Covid-19 Johansyah tidak menjawab pertanyaan awak media saat hendak dikonfirmasi soal sindiran Fasha. Dalam berbagai kesempatan, Johan sering hanya mengirim siaran pers ketimbang membalas telepon atau pesan dari media.
Sebelumnya, Fasha telah memerintahkan penutupan sementara area-area publik yang mengundang kerumuman dan rawan penularan Covid-19 periode 19-27 Juni 2021. Penutupan dilakukan setelah dia sempat terlibat perang pernyataan dengan Sekda Provinsi Jambi Sudirman.
Kepada media, Sudirman menyatakan bahwa kasus Covid-19 terus meningkat hingga Pemprov mengumumkan tiga daerah masuk zona merah. Ketiga daerah itu adalah Kota Jambi, Muarojambi dan Tanjung Jabung Barat.
Sudirman lalu menyatakan, bila tempat-tempat yang menimbulkan kerumunan tak bisa ditertibkan, sebaiknya distop sementara. “Termasuk kegiatan di Balai Kota Jambi itu,” jelasnya kepada media, Senin (15/6) .
Fasha membalas dengan meminta Sudirman mengurus kawasan perkantoran Gubernur Jambi yang juga membuka kegiatan yang menimbulkan kerumunan. “Sekda (Provinsi) urus saja Kantor Gubernur, Tugu Keris biar kami yang urus,” tegas Fasha kepada media, Rabu (16/6).
Namun, beberapa hari kemudian Fasha menutup sementara sejumlah area publik yang selalu padat pengunjung. Di antaranya, kawasan Tugu Keris, Danau Sipin, Ancol, Komplek Perkantoran Provinsi Jambi, Taman Anggrek, Tugu Juang Sipin, dan Taman Remaja.
Politisi Golkar ini juga menjelaskan bahwa rumah sakit baru terisi 35 persen, dan masih ada 65 persen yang belum terisi. “Mudah-mudahan jangan diisi,” harapnya.
Fasha juga menyampaikan bahwa dirinya telah memerintahkan puskesmas untuk sesering mungkin melakukan visite. “Untuk memperbanyak kesembuhan pasien karena ada pasien yang sembuh yang tidak terdata. Kita akan memperbanyak kesembuhan,” papar Fasha.
Fasha memastikan komitmen Kota Jambi untuk penegakan disiplin protokol kesehatan.
Per Selasa (22/6), kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Jambi mencapai 3.653, bertambah 44 pasien dari sehari sebelumnya. Jumlah pasien sembuh juga bertambah 35 orang (total menjadi 2.923), sedangkan meninggal dunia bertambah 1 orang sehingga total menjadi 155 orang.