Batanghari – Berdasarkan alat pengukur ketinggian air (APKA) status ketinggian air di wilayah Kabupaten Batanghari memasuki status siaga satu dengan ketinggian debit air mencapai hingga 365cm.
Sekretaris BPBD Kabupaten Batanghari Syamral Lubis kepada media ini mengataka, Pada kondisi ini pihak BPBD telah mengajukan ke Bupati Batanghari untuk menetapkan status siaga darurat menjadi status tanggap darurat bencana banjir.
”Beberapa hari lalu peningkatan debit air sungai Batanghari meningkat sangat signifikan maka kami mengajukan ke bapak bupati dari status siaga darurat menjadi tanggap darurat,” Ujarnya di Muara Bulian, Senin (04/10/2021).
Lanjut Syamral, didalam pelaporan ada beberapa regulasi yang perlu juga disiapkan agar dapat lebih spesifik lagi dalam menetapkan situasi ataupun status di Kabupaten Serentak Bak Regam ini.
” Kalau kita lihat debit air dari kemaren sore, ketinggiannya mencapai 374cm dan pagi ini turun menjadi 365cm, artinya debit air dari kemaren sore hingga pagi ini juga menurun cukup signifikan,” Tambahnya.
” Maka sore nanti akan kita pantau kembali ketinggian debit air pada APKA, dan mungkin penetapan status tanggap darurat akan kita tarik kembali,” Papar Syamral.
Dirinya juga menyampaikan bahwa pihak BPBD memang agak kesulitan dalam menetapkan status, maka dari itu hasil pantauan dilapangan akan dikombinasikan dengan peraturan daerah (Perda) guna mempermudah dalam menetapkan status.
Mantan anggota DPRD ini juga berharap agar seluruh masyarakat di Kabupaten Batanghari terutama yang wilayahnya rawan terjadi bencana banjir untuk tetap waspada akan terjadinya bencana tersebut.
” Kalau rilis dari BMKG pusat puncak hujan kita diantara akhir bulan November ini hingga februari tahun depan, maka kami menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terjadinya bencana banjir,” Pungkasnya.