Baca Jambi – Kelompok seni pertunjukan DianArza Arts Laboratory (DAAL) akan menghadirkan tiga maestro dan tokoh seni pertunjukan Indonesia dalam program LAPAH #7.
Koordinator program, Andira Rahma, menuturkan, LAPAH merupakan kegiatan rutin tahunan DAAL yang bertemakan ‘Experimental Arts Mini Festival’ dengan tiga agenda utama yaitu lokakarya seni budaya, pendampingan penciptaan karya serta pertunjukan dari peserta berkolaborasi dengan para maestro.
Ia menerangkan, program LAPAH telah dilakukan sejak tahun 2015 dan selama ini diadakan secara swadaya dengan partisipan dari kalangan pelajar serta mahasiswa.
“Untuk LAPAH #7 akan dilaksanakan dari tanggal 27 hingga 29 Agustus 2023 di camp 91 dengan konsep kemah budaya (art camp),” ujarnya pada Selasa pagi (14/8/2023).
Dipaparkannya, ketiga maestro dan tokoh seni yang akan dihadirkan yaitu Rachman Sabur (maestro teater), Armen Suandi (komposer dan tokoh seni musik) dan Besar Widodo (koreografer).
Secara terpisah, founder DAAL, Dian Anggraini juga menguraikan, LAPAH dihadirkan dengan sejumlah tujuan. Diantaranya, sebagai upaya mengangkat seni budaya tradisi, membangun tradisi seminar karya yang berbasis kebudayaan, sebagai bentuk kontribusi dan tanggung jawab sosial DianArza Arts Laboratory (DAAL) terhadap pelestarian seni kebudayaan. Selain itu, membuka jejaring seni baik personal maupun komunal sekaligus ruang eksisensi dan kreatifitas melalui penciptaan karya.
“Alhamdulillah, untuk pelaksanaan LAPAH #7 kami mendapatkan dukungan konkrit dari Djarum Foundation. Meskipun harus kami akui, belum mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah,” katanya.
Dira juga menyebutkan bahwa selama tiga hari penuh, para peserta yang terdiri dari pelajar, mahasiswa dan praktisi seni akan mendapatkan bimbingan dari para maestro dan tokoh seni di LAPAH #7.
“Pendaftaran masih dibuka hingga tanggal 20, jadi silahkan bagi yang mau jadi peserta langsung mendaftar sebab jumlah peserta kami batasi agar materi lokakarya dari para maestro dapat fokus pun tersampaikan dengan baik serta lengkap,” tegas mahasiswa Unila jurusan kimia murni ini menutup obrolan. (Red)