Baca Jambi – Gubernur Jambi Dr.H.Al Haris,S.Sos.,M.H., terus memperjuangkan fasilitas peralatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher untuk lebih baik lagi kedepannya dengan menyampaikan aspirasi kepada Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin terkait permasalahan yang ada saat ini.
Hal tersebut disampaikan Al Haris pada Acara Pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) oleh Menteri Kesehatan RI secara virtual, bertempat di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi, Rabu (18/05/22).
“Kami meminta bantuan kepada Bapak Menteri Kesehatan RI karena saat ini kami terus menata RSUD Raden Mattaher untuk menjadi lebih lagi kedepannya. Kami meminta bantuan terkait fasilitas dan gedung melalui anggaran dari Kementerian, dimana anggaran dari Pemerintah Provinsi Jambi minim karena Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Jambi yang masih jauh dari harapan,” ujar Al Haris.
“Kami telah membuat rencana kerja kedepannya dan telah datang ke Rumah Sakit Harapan Kita untuk belajar terkait percepatan operasi jantung di Provinsi Jambi dengan mempersiapkan dokter dan tenaga medisnya terkait hal tersebut dan telah ada dokter serta tenaga medis yang melakukan pelatihan di Rumah Sakit harapan Kita selama 11 bulan. Saat ini kami harus melengkapi sarana dan prasarananya, untuk itu kami minta bantuan dari Bapak Menteri,” lanjut Al Haris.
Lebih lanjut, Al Haris mengatakan Pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) berlangsung pada bulan Mei dan Juni dengan Target Jambi 710 ribu, dimana saat ini Provinsi Jambi merupakan Provinsi yang cukup baik untuk vaksin anak, sehingga untuk vaksin selanjutnya tinggal melengkapi saja.
“Mudah-mudahan semua Kabupaten/Kota bisa bergerak cepat supaya target vaksinasi nasional kita segera tercapai sehingga kedepannya Indonesia adalah negeri yang sehat anak-anaknya, tumbuh dengan cerdas, tidak terganggu dan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas,” pungkas Al Haris.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, mengatakan akan memprioritaskan pada penyakit yang tingkat kematian paling tinggi di Indonesia yaitu penyakit jantung, stroke dan kanker.
“Saya sudah meminta izin kepada bapak Presiden RI untuk bisa mempersiapkan semua Provinsi di Indonesia, rumah Sakitnya bisa melayani penyakit jantung, stroke dan kanker, serta sampai dengan tahun 2024 seluruh peralatan akan segera dipenuhi supaya tingkat kematian bisa diatasi sedini mungkin,” kata Budi.