Hermansyah selaku Field Manager mengatakan, penghargaan ini menjadi salah satu bentuk komitmen perusahaan dalam menerapkan Triple Botton Line, People (masyarakat), planet (lingkungan) dan Profit (Keuntungan) dalam melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.
“Kami mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang telah diberikan. Penghargaan ini menjadi salah satu bukti bahwa, upaya yang telah dilakukan oleh perusahaan kepada masyarakat memberikan dampak yang signifikan dan menambah value (nilai) kebermanfaatan bagi masyarakat luas melalui pengembangan program yang telah kami jalankan,”ujarnya.
Predikat Platinum pada Kategori Mengakhiri Kelaparan merupakan merupakan penilaian tertinggi pada kategori tersebut. Pertamina EP Jambi Field mengusung program “Menuju Zero Stunting di Kecamatan Kumpeh Ulu, Muaro Jambi”. Program ini diinisiasi tahun 2022 sebagai respon laporan prevalensi stunting di Muaro Jambi sebesar 22,7% pada tahun 2021.
Bersinergi dengan pemerintah setempat, program ini diluncurkan dengan penerima manfaat empat desa di Kecamatan Kumpeh Ulu. Intervensi yang telah dilakukan pada program ini meliputi beberapa kegiatan, yaitu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita stunting dan kurang gizi, peningkatan kapasitas kader kesehatan dan kegiatan senam ibu hamil.
Dilaksanakan secara konsisten, anak-anak kategori stunting menunjukkan adanya peningkatan berat dan tinggi badan. Pengentasan stunting di Kecamatan Kumpeh Ulu turut berkontribusi pada capaian angka stunting di Muaro Jambi yang terus menurun, yakni 18,6 % pada 2022 dan 12% pada 2023. Harapannya bisa menjadi Zero dengan perkuatan sinergi kolaboratif dengan stakeholder terkait.
Pjs Manager Communication Relations & CID Pertamina Hulu Rokan Regional 1 Djulianto Tasmat menekankan kunci keberhasilan sebuah program memang terletak pada sinergi kolaboratif.
“Oleh karena itu kami juga berterima kasih kepada stakeholder, baik pemerintah di tingkat kabupaten hingga desa. Apresiasi ini termasuk untuk bapak/ibu yang telah berkontribusi,” ungkapnya.
Sementara itu, kategori Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi program yang diusung adalah “Mengangkat Kearifan Lokal Melalui Olahan Ikan Patin” yang dikembangkan bersama kelompok binaan di Desa Lopak Alai, Muaro Jambi. Produk olahan patin yang dihasilkan adalah abon ikan patin, stik ikan patin, sambal lingkung ikan patin, kerupuk ikan patin, dan nugget ikan patin. Hasilnya, dilihat dengan menggunakan pendekatan Sustainability Compas, terutama dampak secara ekonomi, mampu memberikan pekerjaan yang layak serta penghasilan.
Tak hanya itu, kelompok yang sudah berhasil semakin percaya diri dan berinovasi. Bahkan mereka juga menularkan ilmunya ke orang-orang terdekat. Mulai dari proses produksi, pengemasan dan pemasaran, kelompok mendapatkan pendampingan dari perusahaan. (*/)