Baca Jambi – Bupati Tanjung Jabung Barat Drs Anwar Sadat, M.Ag membuka secara langsung dan sekaligus menjadi salah satu narasumber diacara Seminar Al Qur’an yang diselenggarakan di ruang Rapat Paripurna DPRD Tanjung Jabung Barat, Minggu (3/10).
Seminar yang diselenggarakan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-50 tingkat Provinsi Jamb
Turut hadir Ketua LPTQ seprovinsi Jambi, Sekretaris Daerah, Kakan Kemenag, Kepala OPD, Prof. Dr. H. Husin Ritonga, MA sekalu pemateri, Pengasuh Ponpes, Ketua Lembaga/Organisasi, Akademisi dan keagamaan.
Dalam sambutannya Bupati Tanjung Jabung barat mengatakan, bahwa Alquran merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril yang menjadi ibadah bagi orang yang membacanya.
“Alquran juga merupakan mukjizat yang abadi baik mukjizat dalam bentuk bahasa dan retorika yang indah, maupun mukjizat dalam hal sejarah dan ilmu pengetahuan yang secara empiris telah menunjukkan kebenarannya,” sebut Bupati.
Lebih lanjut ia mengatakan, turunnya Alquran tidak hanya untuk suatu masyarakat tertentu melainkan untuk seluruh umat manusia dan juga untuk menjadi pedoman bagi umat manusia, terutama bagi orang-orang yang bertakwa dan menjadi pencerah bagi manusia untuk keluar dari kegelapan menuju jalan yang terang.
“Merespon perubahan zaman dan perkembangan masyarakat yang sangat dinamis, serta dalam melakukan inovasi – inovasi untuk menjawab persoalan kontemporer yang dihadapi oleh manusia saat ini, Alquran menjadi hal yang sangat penting untuk dijadikan pedoman hidup serta inspirasi dan rujukan,” ujarnya.
Dirinya juga menyampaikan beberapa program-program keagamaan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang bertujuan untuk menegakkan syiar dan nilai-nilai ajaran Islam di Kabupaten Tanjung Jabung Barat diantaranya, pelaksanaan Safari Jumat Berkah, penyaluran bantuan masjid dan juga Pesantren melalui dana CSR.
Disamping itu dikatakannya, ada juga pemberian insentif kepada para imam, guru ngaji serta kaum masjid, guru-guru madrasah, pondok pesantren, pembina desa/kelurahan dan pemberian insentif kepada Qori dan Qoriah berprestasi. (Ame)