Tanjab Barat – Bupati Tanjung Jabung Barat Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag sampaikan khutbah Jum’at di Masjid Istiqlal Jakarta dengan tema “Menata Hati dan Kecerdasan Budi Menuju Pribadi Tangguh dan Sukses,” Jum’at (3/11).
Didepan ribuan jamaah antara lain Dr. KH. Muchlis M. Hanafi, MA, Direktur Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ) – Jakarta, H. A. BAKRI HM., S.E, DPR RI Dapil Jambi, Bupati Tanjab Barat Anwar Sadat menyampaikan bawah menjadi pribadi yang tangguh dan sukses dimasa sekarang ini sudah tentu menjadi impian semua orang.
“Betapa tidak, lihatlah dunia tempat kita tinggal ini begitu keras dan kejam. Perampokan, pencurian, dan tindak kriminal lainnya seringkali terdengar ditelinga kita. Halangan, rintangan, ujian dan cobaan terus datang silih berganti tiada henti bahkan sampai kita meninggal dunia,” katanya
“Jika kita memiliki pribadi yang tangguh maka akan terasa tenang dan nyaman dalam menghadapi semua itu dan akan menjadi suskes dalam menjalani hidup namun sebaliknya jika kita memilki pribadi yang lemah akan mudah diombang-ambingkan oleh keadaan yang pada akhirnya membawa kepada kerusakan dan kebinasaan.” Lanjutnya
Bupati mengingatkan bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati, Konsep tersebut dapat ditemukan didalam hadits Arbain nomor 6 Shahih Bukhari nomor 52 dan Muslim nomor hadits 1.599 yang disampaikan oleh sahabat Abu Abdullah Nu’man Bin Basyir.
“Begitu pentingnya peran hati dalam kehidupan kita, seakan-seakan menunjukkan bahwa segala apa yang kita lakukan, baik maupun buruk itu bersumber dan tergantung dari bagaiman kondisi hati. Jika hati baik, terhindar dari segala penyakit hati maka akan menghasilkan perbuatan baik, sebaliknya jika hati buruk, dipenuhi dengan segala macam penyakit hati maka akan menghasilkan perbuatan yang buruk pula.” Ucap Bupati
Dalam khutbahnya, Bupati Tanjab Barat juga menyampaikan bahwa hati dibagi menjadi tiga macam menurut imam Al-Gazhali yang pertama hati yang sehat adalah hati yang dipenuhi keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Sedikitpun tak akan tergoyahkan walau dalam kesusahan, segala macam penyakit hati akan ia hapuskan. Riya, sombong, hasad, dengki dan segala penyakit hati lainnya akan ia redam dengan terus berdzikir dan mengingat Allah sampai ia mendapatkan kenyamanan dan ketentraman.
Kedua hati yang sakit ialah hati yang telah terkontaminasi dengan segala penyakit hati. Disampaikannya penyakit hati yang paling sering menyerang manusia adalah sombong, riya dan dengki. Penyakit-penyakit seperti ini tentunya akan sangat merusak dan menggangu kehidupan manusia baik dalam sosial maupun dalam ibadah.
Terakhir hati yang mati ialah hati yang telah kehilangan keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Manusia yang berhati mati tidak hanya meninggalkan segala kewajibannya bahkan lebih dari itu ia sudah berani mensekutukan Allah. Segala perbuatan didasarkan pada kehendak hawa nafsu belaka. Maka manusia yang seperti ini akan selalu berbuat onar, akan selalu berbuat kerusakan dimanapun ia berada tanpa sedikitpun memperhatikan dampak kerugian yang dirasakan oleh orang lain.
“Semoga kita mampu menjaga dan menata hati kita sehingga melahirkan amal-amal shaleh yang dapat membawa kita pada keridhaan Allah dan menempatkan kita di surga.” Tutup Bupati Tanjab Barat