BACA JAMBI – Pada hari Minggu, tanggal 9 Februari 2025, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Agus Suryo Nugroho dan Direktur Utama (Dirut) PT Jasa Raharja melakukan survei jalur Tol Cipularang.
Kegiatan ini bertujuan untuk memantau kondisi jalan dan mencari solusi untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan lalu lintas. Kakorlantas dan Dirut Jasa Raharja ingin melihat langsung kondisi jalan Tol Cipularang, terutama titik-titik yang rawan kecelakaan. Mereka juga ingin memastikan bahwa rambu-rambu lalu lintas dan fasilitas keselamatan lainnya berfungsi dengan baik.
Irjen pol Agus Suryo Nugroho mengatakan, Berdasarkan hasil survei, Kakorlantas dan Jasa Raharja akan mencari solusi untuk meningkatkan keselamatan di Tol Cipularang. Beberapa solusi yang mungkin dipertimbangkan antara lain. Peningkatan kualitas jalan,Memperbaiki jalan yang rusak atau berlubang, Pemasangan rambu-rambu lalu lintas Memasang rambu-rambu yang kurang atau tidak jelas.
Memasang lampu penerangan di titik-titik yang gelap. Mengingatkan masyarakat tentang pentingnya keselamatan berkendara.
Hasil survei ini akan digunakan sebagai bahan evaluasi untuk menentukan langkah-langkah yang perlu diambil untuk meningkatkan keselamatan di Tol Cipularang. Kakorlantas dan Jasa Raharja akan terus berkoordinasi untuk memastikan bahwa jalan tol ini aman dan nyaman bagi pengguna jalan.
Kakorlantas juga menambahkan, Survei jalur Tol Cipularang ini merupakan salah satu upaya dari Kakorlantas Polri dan Jasa Raharja untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Selain melakukan survei, Memberikan edukasi tentang keselamatan berkendara kepada masyarakat. Memasang rambu-rambu lalu lintas, lampu penerangan, dan fasilitas keselamatan lainnya.
Diharapkan dengan berbagai upaya ini, angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia dapat terus menurun.pungkasnya. (Red)Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A. Purwantono dan Kakorlantas POLRI Brigjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum beserta stakeholders terkait melaksanakan survei jalur di ruas Tol Cipularang
pada hari Minggu (09/02/2205).
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari survei jalur sebelumnya yang telah dilakukan dari Jakarta menuju Semarang, dengan tujuan utama memberikan rekomendasi terkait perbaikan jalan nasional dan tol, serta merancang strategi edukasi dan komunikasi bagi pengguna jalan.
Kakorlantas Agus Suryonugroho yang memimpin langsung kegiatan ini, menjelaskan bahwa survei dilakukan secara menyeluruh untuk mengidentifikasi titik-titik rawan
kecelakaan dan area yang memerlukan perhatian khusus, baik yang ke arah
Bandung maupun ke arah Jakarta.
“Dari hasil survei yang telah kami lakukan, ditemukan ada jalan yang berlubang, ada jalan yang perlu diperbaiki, ada beberapa ruas tol yang sedang dalam perbaikan, dan sebagainya. Untuk jalur Tol Cipularang, kami memeriksa beberapa titik rawan
atau black spot yang memiliki kondisi jalan yang perlu diwaspadai, termasuk KM 92, KM 93, dan KM 100. Kami melihat dan menganalisis beberapa kecelakaan dalam satu tahun terakhir, di titik-titik itulah yang banyak menjadi lokasi kecelakaan,” ujar Agus.
Ia menambahkan bahwa berdasarkan hasil survei jalur Tol Cipularang, Korlantas POLRI dan para stakeholder juga menaruh perhatian pada KM 93-96, karena memiliki kontur jalan yang turun dan ada yang berbelok, sehingga jika hujan akan licin.
Ditambah lagi, di atas jembatan itu ada sedikit lompatan. “Ini kalau tidak
diinformasikan ke pengguna jalan, ini sangat rawan ketika terjadi kecelakaan. Ini semuanya sudah ada datanya, termasuk black spot, dan nanti akan kami sampaikan,” tambahnya.
Dalam kesempatan ini, Agus juga mengumumkan pelaksanaan Operasi
Keselamatan Lalu Lintas 2025 pada 10–23 Februari 2025 di seluruh Indonesia.
Operasi ini bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan pengguna jalan agar tercipta situasi lalu lintas yang lebih kondusif, serta mempersiapkan skenario terbaik dan cara-cara bertindak untuk mendukung kelancaran Operasi Ketupat mendatang, baik arus mudik maupun balik.
Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, menekankan pentingnya
edukasi kepada masyarakat dalam menciptakan budaya tertib berlalu lintas.
“Kami masih menemukan banyak jalanan rusak yang tidak layak bagi pengendara selain itu pelanggaran masih menjadi isu utama. Data Jasa Raharja menunjukkan bahwa 82% korban kecelakaan yang kami santuni disebabkan oleh pelanggaran lalu lintas. Oleh karena itu, upaya edukasi dan sosialisasi menjadi sangat krusial untuk meningkatkan
kesadaran keselamatan berkendara.” ungkapnya.
Sementara itu, Perwakilan Jasa Marga menyampaikan berbagai upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan keselamatan berkendara di Tol Cipularang. “Kami telah melakukan beberapa program kampanye keselamatan, termasuk di rest area
KM 88B, yang melibatkan pengemudi kendaraan besar truk dan bus. Selain itu, Tol Cipularang juga telah dilengkapi dengan tiga Jalur Penyelamat Darurat (JPD) di KM 116, KM 92, dan KM 91 arah Jakarta. Jadi apabila kendaraan besar memiliki gangguan dan perlu untuk menghentikan kendaraannya sesegera mungkin, bisa masuk ke JPD kami di tiga lokasi tersebut,” jelasnya.
Melalui survei jalur ini, diharapkan berbagai pihak dapat bersinergi dalam
meningkatkan keselamatan berkendara serta memberikan pengalaman perjalanan yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakat, khususnya menjelang pelaksanaan Operasi Ketupat 2025.