Jakarta – Dalam pertemuan bersama institusi pengelola manajemen ASN negara-negara ASEAN melalui _ACCSM Indonesia Workshop on Implementation of Meritocratic Principles through Talent Management_ tahun 2025, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh,SH.MH menyampaikan bahwa pembahasan meritokrasi dan manajemen talenta lintas negara ASEAN ini menjadi momentum untuk memperkuat komitmen bersama diantara negara-negara ASEAN dalam membangun sistem birokrasi yang berbasis merit dan berorientasi pada pengelolaan talenta.
Pada _keynote speech_-nya, Prof. Zudan Arif menggarisbawahi pelayanan publik sebagai fondasi utama peradaban dimana ASN memiliki peran sentral dalam menjaga profesionalisme serta kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
“Pelayanan publik, meski sering tak terlihat, adalah arsitektur senyap tempat peradaban berdiri. Tugas kita bukan hanya menjaga bangunan itu tetap kokoh, tetapi menjadikannya tangguh dan adaptif terhadap perubahan zaman,” ujarnya, Rabu (22/10/2025) di Jakarta.
Prof. Zudan Arif menyebutkan penguatan manajemen talenta _(talent management)_ dan mobilitas talenta _(talent mobility)_ merupakan bentuk implementasi penerapan prinsip meritokrasi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN.
Dengan sistem ini, pengembangan karier ASN diarahkan berdasarkan kualifikasi, kinerja, dan kompetensi, bukan hubungan personal atau senioritas.
“Mobilitas talenta memungkinkan ASN bergerak lintas instansi dan sektor untuk mengembangkan kompetensi, memperluas wawasan, dan menghadirkan birokrasi yang lebih lincah dan berdaya saing,” ungkapnya.
Sebagai _vice chair_ dalam forum ASEAN Cooperation on Civil Service Matters (ACCSM), Indonesia melalui BKN memimpin pelaksanaan empat agenda utama yang dikonsolidasikan dalam satu kegiatan komprehensif, meliputi manajemen disiplin ASN, _succession planning_, pembelajaran integratif untuk keberlanjutan organisasi, dan pemanfaatan _big data_ menuju Satu Data ASN.
Workshop yang berlangsung pada 22–23 Oktober 2025 di Jakarta ini dihadiri perwakilan delegasi dari Brunei Darusalam, Kamboja, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Tiongkok, Korea Selatan, Timor Leste, dan ASEAN Secretariat.
Adapun sejumlah narasumber yang turut mengisi forum pembahasan, yakni perwakilan China Executive Leadership Academy Pudong (CELAP), Australian Public Service Commission (APSC), Microsoft Indonesia, dan Kementerian Keuangan RI, Pemprov. DI Yogyakarta, termasuk para ahli dari internal BKN.
Forum lintas negara ini diharapkan menjadi ruang berbagi pengetahuan dan praktik terbaik dan mampu menghasilkan bahan rekomendasi untuk kebijakan ASEAN Talent Mobility dalam memperkuat penerapan meritokrasi dan pengelolaan talenta ASN di kawasan ASEAN. (tugas).