Jambi – PT Bank Pembangunan Daerah Jambi (Bank Jambi) kembali mencatat kinerja positif di kuartal III-2022 dimana laba bank Jambi tercatat Rp338,65 miliar. Angka ini naik 19,35 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Laba ini didorong oleh pendapatan operasional Bank Jambi yang naik 9,94 persen yoy menjadi Rp1,24 triliun. Kemudian biaya operasional Bank Jambi pada kuartal III/2022 mencapai Rp806 miliar naik 6,12 persen yoy.
Pertumbuhan laba tersebut juga seiring dengan laju penyaluran kredit bank yang naik 2,61 persen yoy dari Rp8,06 triliun menjadi Rp8,27 trilliun. Kinerja kredit bank mendorong aset naik 6,21 persen yoy menjadi Rp13,83 triliun.
Adapun pertumbuhan kredit didorong oleh sektor konsumtif yang naik 3,58 persen yoy. Sementara itu pada periode yang sama kredit produktif turun 4,19 persen yoy. Dalam laporannya, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) bank naik 46 bps pada kuartal III/2022 menjadi 1,61 persen. Pada periode yang sama nonperforming financing (NPF) terjaga pada level 0,1 persen.
Per September 2022, pertumbuhan kredit yang tidak diiringi dengan kinerja dana pihak ketiga (DPK) membuat rasio likuiditas Bank Jambi naik. Loan to deposits ratio (LDR) bank terkerek 682 bps menjadi 89,58 persen. Hingga September 2022, DPK Bank Jambi turun 6,68 persen menjadi Rp10,1 triliun.
Hal ini seiring dengan turunnya deposito Bank Jambi sebesar 32,74 persen yoy menjadi Rp3,67 triliun. Positifnya, porsi dana murah atau current account savings account (CASA) yang tumbuh 28,39 persen, membuat rasio CASA naik menjadi 59,23 persen dari total DPK. Lebih rinci, giro dan tabungan Bank Jambi, masing-masing, mencatatkan pertumbuhan 25,75 persen yoy dan 5,67 persen yoy.
Asal tahu saja, hingga September 2022 Bank Jambi telah mengoperasikan 12 kantor cabang konvensional, 33 cabang pembantu konvensional, 2 cabang pembantu syariah, dan 11 kantor fungsional.
Kemudian, sejalan dengan pertumbuhan laba, Bank Jambi tercatat meningkatkan efisiensi. Rasio biaya operasional dan pendapatan operasional (BOPO) Bank Jambi turun 233 basis poin (bps) dari 67,17 persen menjadi 64,84 persen. Hal ini seiring pertumbuhan pendapatan operasional Bank Jambi naik 9,94 persen yoy menjadi Rp1,24 triliun dan biaya operasional Bank Jambi pada kuartal III/2022 yang mencapai Rp806 miliar, naik 6,12 persen yoy.