Jambi – Candi Muaro Jambi yang merupakan saksi bisu peradaban budaya dan menjadi Ikon Provinsi Jambi, yang diajukan masuk oganisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) terancam gagal.
Pasalnya, Pemerintah terkait, seperti Pemerintah Kabupaten (Pemkab) maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB), belum serius untuk melajutkan perjuangan yang dari tahun 2009 diajukan ke UNESCO.
Selain itu, dikawasan Candi Muaro Jambi, juga masih terdapat Stockpile batu bara. Bahkan, di dalam kawasan pen-idustrian terdapat juga Candi yang berdiri di sana.
Bagaimana tidak, dari tahun 2009 pergantian kepala Daerah terus berganti, dan konflik antara masyarakat dan kawasan per-industrian terus terjadi, dan membuat kawasan Candi Muaro Jambi terancam gagal masuk situs warisan dunia.
Al hasil, hal ini pun langsung ditanggapi serius oleh Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jambi, Kamaludin Havis.
Dikatakan Havis, dirinya telah meminta kepada Dinas Pariwisata Provinsi Jambi agar serius dalam memperjuangkan Candi Muarojambi masuk dalam daftar UNESCO.
“Saya sebelumnya telah meminta kepada Dinas Pariwisata agar serius memperjuangkan Candi Muarojambi masuk dalam daftar UNESCO. Kalau kendalanya masalah anggaran, silahkan nanti ajukan anggaran untuk mengurus itu semua ke Komisi IV dan akan saya perjuangkan di Banggar DPRD,” kata Kamaludin Havis, Senin (08/11/2021).
Havis menyebutkan bahwa potensi yang dimiliki Candi Muarojambi apabila telah terdaftar di UNESCO sangat banyak. Selain bisa meningkatkan PAD daerah, kawasan Candi Muarojambi juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
“Coba kita bayangkan kalau Candi Muarojambi masuk daftar UNESCO, kawasan tersebut bisa menjadi pusat peradaban Hindu terbesar di Asia Tenggara. Nah, dengan demikian masyarakat setempat bisa memanfaatkan itu semua yaitu dengan berjualan (UMKM), memasarkan produk daerah kepada para wisatawan untuk menjadi oleh oleh, dan kita Pemda juga bisa meningkatkan pendapatan baik dari segi perhotelan maupun VISA,” kata Havis.
Dirinya berharap agar pemerintah daerah baik itu kabupaten maupun provinsi agar bersinergi bersama untuk memajukan dunia pariwisata di Jambi.
“Jambi banyak sekali pariwisata nya, saya lebih mendukung Candi Muarojambi menjadi daftar UNESCO daripada Pusat Hilirisasi industri Kemingking yang tidak ada manfaatnya bagi masyarakat setempat,” tukasnya. (*)