Baca Jambi – Pembangunan oprit jembatan yang berlokasi di Jalan Sri Sudewi Parit Gompong (Pargom) Kuala Tungkal menuai masalah.
Pasalnya, oprit jembatan tersebut banyak mendapat keluhan warga. Bagaimana tidak, pembangunan oprit jembatan dianggap terlalu tinggi sampai menutup akses rumah warga sekitar.
Menanggapi keluhan warga sekitar, Wakil Bupati Tanjab Barat Hairan, SH langsung turun mengecek kebenaran informasi tersebut, Senin (27/09).
Dengan didampingi Asisten Perekonomian Haji Erwin dan Sekretaris Dinas PUPR R Sukrianto, Wabup Hairan meminta agar kontraktor pelaksana menghentikan dahulu pengerjaan oprit jembatan tersebut untuk sementara waktu dengan melakukan evaluasi ulang, karena menurutnya bila diteruskan pembangunannya dikhawatirkan bisa menimbulkan masalah baru dikemudian hari.
Namun demikian, dirinya sangat mendukung pembangunan jembatan tersebut, hanya saja yang jadi persoalan adalah soal design oprit nya yang dianggap terlalu tinggi.
“Kita hentikan dulu pekerjaan opritnya sementara waktu, kalau jembatannya tidak masalah. Kalau dilihat ini selain berbahaya juga berdampak bagi perekonomian masyarakat yang tempat usahanya tertutup oleh oprit jembatan yang sedang dikerjakan,” ujar Wabup.
Seperti yang diungkapkan oleh Darmin Pasaribu warga RT 12, ia mengatakan bahwa sejumlah rumah warga di sekitar jembatan tersebut tampak miring bahkan lorong tertutup.
“Ada sekitar tujuh rumah yang miring karena pengerjaan pasak bumi dan juga kami mau keluar bagaimana jalan keluar lorong tertutup,” sebutnya.
Sebagai informasi, pembangunan jembatan yang pendanaannya bersumber dari APBN tersebut dikerjakan oleh PT Jambi Energi Cemerlang dengan nilai 18 miliar rupiah. (Ame)