Sumsel – Pekerja proyek Bronjong, Ade Darma (23), yang hanyut tenggelam di Sungai Enim karena hendak menyelamatkan drum yang jatuh, berhasil ditemukan di Sungai Lematang, yang berjarak 8 Km dari tempat kejadian.
Ade Darma (23) warga Jalan Pelita, Kelurahan 20 Ilir, Kecamatan Kemuning, Palembang, sudah hanyut di Sungai Enim, tepatnya di Jalan Lintas Tanjung Enim-Muaraenim dekat Jembatan Enim II, sejak Rabu (10/3/2021) sekitar pukul 11.30 WIB lalu.
Setelah kejadian, Tim Rescue PTBA, BPBD, Damkar, SBS, PAMA, Basarnas Palembang melalui Basarnas Pos Pagaralam langsung menerjunkan personel melakukan pencarian.
Setelah tiga hari melakukan pencarian, korban baru berhasil ditemukan. Hal itu disampaikan Koordinator Rescue Dinas Pemadan Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Muaraenim, Eddy Ramlan, kepada awak media, Sabtu (13/3/2021).
Dikatakan Eddy, setelah melakukan pencarian selama tiga hari, akhirnya jazad korban Ade Darma ditemukan oleh Tim Rescue PTBA, BPBD, Damkar, SBS, PAMA, Basarnas Palembang melalui Basarnas Pos Pagaralam.
Korban ditemukan pada hari Sabtu, (13/3/2021) di Sungai Lematang, tepatnya di Desa Tanjung Raman, Kecamatan Ujanmas, Muaraenim dalam keadaan sudah meninggal dunia.
“Korban berhasil ditemukan Tim gabungan sekitar pukul 14.20 WIB, sekitar 8 km dari lokasi tenggelamnya korban yang ada di Sungai Enim dekat jembatan Enim II Muaraenim, dan ditemukannya di Sungai Lematang, Desa Tanjung Raman, Kecamatan Ujan Mas. Sedangkan kondisi korban sudah mulai membengkak dan mulai mengeluarkan bau pada tubuhnya,” ungkapnya.
Korban kini telah dievakuasi dan akan diserahkan ke keluarganya.
“Jazad korban telah kita evakuasi dan akan segera diserahkan pada keluarga korban,” pungkasnya.
Di tempat berbeda, rekan korban, Teguh (27) warga Sungai Pinang, Musi Banyuasin, mengungkapkan, jika ia bersama pekerja lain sedang bekerja di proyek pembangunan Bronjong yang terletak 200 meter dari Jembatan Enim II.
Saat sedang bekerja, korban melihat peralatan mereka yakni sebuah drum jatuh ke sungai.
“Dia pun langsung berinisiatif hendak menyelamatkan drum yang hanyut dengan menceburkan diri ke Sungai,” kata Teguh.
Menurutnya, korban yang terjun ke sungai dengan seorang diri sempat diperingatkan rekannya karena berbahaya. Namun peringatan tersebut tak dihiraukan, malah korban tetap berusaha berenang ke tengah sungai mengejar drum yang hanyut.
Nahasnya, ketika tangan korban sampai menggapai drum yang hanyut, korban malah tenggelam. Diduga tubuh korban berada dipusaran air sehingga tertarik hingga terbawa arus.
“Sebelum tenggelam, tangannya sempat melambai-lambai minta tolong, tak lama tubuhnya langsung hilang di sungai,” terangnya.
Setelah tenggelam enam jam lebih, tubuh korban belum menampakan diri ke permukaan air. Tim penyelamatan terdiri PTBA, BPBD, Damkar, SBS, PAMA, Basarnas Palembang melalui Basarnas Pos Pagaralam melakukan pencarian sampai ditemukan tiga hari setelah kejadian.