BACA JAMBI – Komisi XII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), yang membidangi Energi dan Sumber Daya Mineral, Lingkungan Hidup dan Investasi, melakukan kunjungan kerja spesifik ke Pertamina EP Field Tambun Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina. Kunjungan tersebut untuk meninjau kegiatan operasional, serta membahas peran sektor migas dalam menjaga ketahanan energi nasional. Rangkaian kunjungan ini diawali dengan rapat pertemuan yang dilaksanakan di Bekasi pada Jumat (8/11/2024), dilanjutkan dengan diskusi.
Kunjungan kerja spesifik Komisi XII DPR RI dipimpin langsung oleh Bambang Patijaya, yang juga adalah Ketua Komisi XII. Turut hadir dalam kegiatan ini Plt Dirjen Migas Kementerian ESDM beserta jajaran ESDM Provinsi Jawa Barat, Direktur Jendral Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLH dan Pemerintah Kabupaten Bekasi.
Lebih lanjut, tim Komisi XII DPR RI mengapresiasi upaya dan kinerja Pertamina EP dalam mendukung ketersediaan energi, serta mendorong adanya langkah-langkah inovatif dan efisien guna meningkatkan produktivitas migas nasional. “Pertamina EP Field Tambun merupakan salah satu aset vital yang mendukung ketahanan energi nasional. Oleh karena itu, kami ingin memastikan bahwa operasional di lapangan ini berjalan optimal dan sesuai dengan standar keselamatan, keamanan dan lingkungan yang berlaku,” ujar Bambang Patijaya, Ketua Komisi XII DPR RI.
Chalid Said Salim, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi selaku Subholding Upstream di Pertamina menyambut baik kunjungan kerja yang dilakukan oleh Komisi XII DPR RI. “Dengan adanya koordinasi dan pengawasan dari pihak DPR RI, dapat mendorong upaya Pertamina dalam memproduksi minyak dan gas bumi sesuai target yang ditetapkan”.
Plt Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menyampaikan tiga strategi peningkatan lifting migas, yang meliputi ekplorasi massif, optimalisasi lapangan produksi dan reaktivasi lapangan dan sumur idle.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina EP, Wisnu Hindadari, menjelaskan sejumlah inisiatif yang telah dilakukan untuk menjaga produktivitas dan keberlanjutan lapangan migas yang sudah mature ini. Lebih lanjut, Pertamina EP turut memaparkan capaian dan tantangan yang dihadapi dalam mengelola operasi di lapangan Tambun, termasuk inovasi-inovasi yang diimplementasikan dalam kegiatan operasi dan bisnis guna menjawab dinamika ekonomi global dan industri migas di Indonesia.
Pertamina EP memiliki 22 lapangan yang tersebar di seluruh Indonesia. Di area Jawa bagian barat, terdapat 3 lapangan yang dikelola mencakup Tambun Field, Jatibarang Field, dan Subang Field dengan luas wilayah mencapai 24.331 Kilometer persegi.
“Terhitung hingga Oktober 2024, Pertamina EP Jawa bagian barat menyumbang produksi minyak bumi sebesar 9.515 BOPD dan gas bumi mencapai 223,77 MMSCFD. Kontribusi sejumlah ini diperoleh dari 14 pengeboran sumur pengembangan, 33 pekerjaan work over sumur dan 137 well intervention,” ungkap Wisnu.
Sesi diskusi, yang berlangsung interaktif antara para anggota Komisi XII DPR RI, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi, dan PT Pertamina EP, fokus pada langkah-langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi produksi dan pengelolaan sumber daya energi, khususnya pada asset-aset hulu migas yang dikelola Pertamina, serta menghasilkan masukan yang konstruktif untuk mendukung keberlangsungan pencapaian swasembada energi nasional.
INFORMASI UMUM
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang berperan sebagai Subholding Upstream di lingkungan Pertamina. Peran Subholding Upstream yang dijalankan oleh PHE adalah sebagai pengelola lapangan hulu minyak dan gas bumi yang dioperasikan Pertamina baik di dalam maupun luar negeri.
Regional Jawa diberikan kewenangan oleh PHE untuk mengoordinasikan lapangan hulu minyak dan gas bumi di wilayah Jawa bagian barat yang meliputi PHE ONWJ, PHE OSES, Pertamina EP wilayah Jawa Barat dan Pertamina East Natuna. Area kerja Regional Jawa mencakup Provinsi DKI Jakarta, Banten, Lampung, Bangka Belitung, Jawa Barat.
Regional Jawa terus berupaya meningkatkan angka produksi minyak dan gas bumi yang telah ditetapkan dalam rencana Kerja, dengan senantiasa menerapkan Good Corporate Governance (GCG) dan aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) di setiap lini. Regional Jawa memegang teguh komitmen untuk menjaga prospek bisnis yang berkelanjutan dengan memprioritaskan keseimbangan dan kelestarian lingkungan serta berkontribusi dalam terwujudnya kemandirian masyarakat.