Baca Jambi – Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi Pinto Jayanegara memimpin rombongan Satgas Covid-19 dan Komisi IV DPRD Provinsi Jambi melakukan tinjauan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci dan Dinas Kesehatan Kota Sungai Penuh.Senin (26/7/2021)
Wakil Ketua DPRD Pinto Jayanegara bersama Ketua Komisi IV H. Khairil dan anggota lainnya disambut langsung oleh Kadis Kesehatan Kota Sungai Penuh Zulfikri dan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci Badri Ahmad beserta staf..
Umum (RSUD) Mayjen H.A. Thalib yang semulanya aset pemerintah kabupaten Kerinci namun sekarang telah dihibahkan ke menjadi aset Pemerintah Kota Sungai Penuh, hal ini menjadi salah satu pemicu terjadi carut marut dalam penanganan Covid -19 di dua Kabupaten dan Kota tersebut serta kerterbatasan personil medis, obat-obatan dan sarana prasarana pendukung lainnya.
Waka Pinto yang merupakan Ketua Satgas Covid-19 DPRD Provinsi Jambi bersama Komisi IV juga meninjau gudang vaksin pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci, dimana disaksikan langsung proses penyimpan vaksinnya telah sesuai standar yang ada pada suhu 5 derajat Celsius (°C) dan dikelola secara profesional oleh pihak dinas Kesehatan.
Ia mengharapkan penambahan jumlah vaksin yang diberikan karena kondisi sekarang tidak sesuai antara target yang akan divaksin dan jumlah vaksin yang dikirim.
Pada kesempatan itu Badri Ahmad Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci mengucapkan terima kasih atas kunjungan Kerja Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi Bapak Pinto Jayanegara dan Rombongan Komisi IV DPRD Provinsi Jambi.
Badri Ahmad juga berharap persoalan yang telah disampaikan dapat menjadi bahan masukan dalam pengambilan kebijakan dalam penanganan Covid 19 dan percepatan vaksinasi ini.
Hal senada juga disampaikan oleh Zulfikri selaku Kadis Kesehatan Kota Sungai Penuh, selain persoalan asset, tenaga medis, peralatan dan obat-obatan Mereka juga mengharapkan agar dapat dibantu alat PCR untuk wilayah kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh karena saat ini setiap sampel yang terpapar Covid -19 hanya dikirim ke Labkesda Provinsi Jambi hasilnya baru keluar satu minggu kemudian bahkan ada kejadian pasiennya sudah meninggal hasilya juga belum keluar. (*)