Batanghari – Wakil Bupati Batang Hari Bakhtiar, SP menghadiri RAKERNAS FORWAKADA yang digelar di Hotel Kimaya by Haris Yogyakarta,
Kegiatan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) Forum Wakil Kepala Daerah (FORWAKADA) dihadiri para Wakil Kepala Daerah di seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya, Ketua Forum Wakil Kepala Daerah, H. Robby Nahliyansyah, mengatakan bahwa Rakernas Forwakada ini merupakan momentum penting bagi seluruh anggota untuk saling bertukar pikiran dan berbagi pengalaman dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai wakil kepala daerah.
“Saya berharap, melalui Rakernas ini, kita dapat menghasilkan rekomendasi yang dapat menjadi masukan dalam penyusunan kebijakan pembangunan daerah,” ujar Robby.
Rakernas Forwakada ini merupakan upaya meningkatkan eksistensi organisasi serta memberikan masukan dan informasi dalam memformulasikan untuk kebijakan yang akan dibuat dan dilaksanakan pada program kerja Tahun 2024.
Pertemuan ini juga meningkatkan tali silaturahmi antara pengurus dan seluruh jajaran anggota Forwakada. Rakernas Forwakada ini juga dihadiri oleh Wakil Kepala Daerah dari berbagai daerah di Indonesia dan menghadirkan Narasumber dari Founder Dompet Dhuafa Erie Sudewo yang memberikan motivasi mengenai Check Your Leadership (Pantau Sampai Sejauh Mana Kepemimpinan Anda).
Paparan sekilas :
Ada beda strategi bangun Negeri antara Pres. Soeharto dengan PM Lee Kuan Yeuw.
Pres Soeharto eksploitasi SDA (Sumber Daya Alam) sedang Lee eksplorasi SDM.
Eksploitasi alam ada batas, jadi habis. Eksplorasi SDM sebaliknya malah kecerdasan lahir kan kecerdasan lain.
Jadi tata kelola Negara, perusahaan, lembaga atau keluarga, ternyata intinya adalah BANGUN SDM. Inti bangun SDM adalah teguhkan karakter atau bina akhlak diri sendiri (dirsen).
Ketika dirsen baik, tumbuh jadi leader pun menjadi baik. Sebaliknya bila buruk, bisa-bisa rusak semua.
Yg mesti diingat. Jabatan, harta & posisi ibarat senjata. Sebelum dipakai, letakkan dulu senjata. Benahi karakter orang di belakangnya.
Setelah siap, senjata bisa digunakan untuk bangun bangsa. Ketika tak disiapkan, jabatan sebagai senjata itu bisa hancurkan bangsa.
Jadi intinya adalah “Benahi dulu diri sendiri”. Setelah berbenah, maka jabatan, pangkat, dan kedudukan bisa bermanfaat bagi Bangsa, Negara, dan Agama.