Baca Jambi– Gubernur Jambi, Dr.H.Al Haris,S.Sos.,M.H., mengemukakan, Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) nantinya akan lebih memaksimalkan potensi daerah, khususnya Provinsi Jambi sebagai salah satu upaya meningkatkan pendapatan daerah.
Hal tersebut dikemukakan Al Haris usai mengikuti Kick Off dan Talk Show Pembentukan Brida, yang berlangsung di Auditorium Lantai 3 Gedung B.J Habibie Badan Riset dan Inovasi Nasional RI, Jakarta Pusat, Rabu (20/04/2022).
Acara tersebut mengangkat tema ‘Brida untuk Percepatan dan Daya Saing Inovasi Daerah’.
“Pemerintah Provinsi Jambi kedepannya akan membentuk BRIDA ini sesuai arahan dari Pemerintah Pusat, yang nantinya bertujuan untuk lebih meningkatkan pendapatan daerah sehingga setiap daerah lebih bersaing lagi nantinya dalam hal riset dan inovasi,” ujar Al Haris.
Al Haris menjelaskan, Pemerintah Provinsi Jambi akan mempersiapkan diri dalam pembentukan BRIDA nantinya, mulai dari sumber daya yang ada, pengembangan riset dan inovasi yang seperti apa serta kesiapan berbagai program yang ada
“Kita mengharapkan, dengan hadirnya BRIDA di Provinsi Jambi nantinya lebih membangkitkan ekosistem riset dan inovasi dengan segala potensi yang kita miliki saat ini. Kita akan menyesuaikan dengan potensi yang ada, serta tidak lupa pula memikirkan kemampuan anggaran dalam mendirikan BRIDA,” jelas Al Haris.
“Saya melihat BRIDA ini berdasarkan nomenklaturnya sangat komplit sekali dalam upaya mengembangkan riset dan inovasi disetiap daerah, karena mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai kepada evaluasi ada pada BRIDA, sehingga akhirnya nanti menjadi role model ditengah tengah masyarakat,” lanjut Al Haris.
Al Haris mengharapkan, kedepannya dengan adanya BRIDA di Provinsi Jambi dapat lebih menggali potensi yang ada sehingga bisa melakukan berbagai riset dan berbagai inovasi guna kemajuan Provinsi Jambi kedepannya.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) RI, Dr.Laksana Tri Handoko,M.Sc., mengatakan pembentukan BRIDA merupakan amanat dari Undang Undang nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dimana untuk memastikan penguatan riset dan inovasi di seluruh wilayah Indonesia.
“Riset dan Inovasi menjadi kunci dalam mencegah Indonesia terjebak dalam fenomena middle income trap atau jebakan kelas menengah, karena dengan riset dan inovasi yang lebih baik lagi, Indonesia Maju 2045 bisa tercapai. Saya mengharapkan BIDA dapat berperan sebagai penghubung berbagai pihak untuk memperkuat riset dan memanfaatkan inovasi hasil riset,” kata Handoko. (ADV)