Baca Jambi – Pihak RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi angkat bicara terkait putusnya obat-obatan untuk pasien karena macetnya pembayaran kepada rekanan sebesar Rp22 Miliar.
Direktur RSUD Raden Mattaher melalui Kabag Umum dan Humas, Sofran, mengatakan bahwa kondisi saat ini sebagian utang sudah mulai dibayar dan pasokan obat lancar.
“Utang obat dari Rp22 miliar tinggal tersisa Rp14 miliar. Seperti PT Merapi, Parit Padang, Enseval, Anugerah, Kimia Darma, AAM, Medika Sejahtera, Millenium Pharmacon sudah kita bayarkan,” bebernya, Rabu (6/7), saat dikonfirmasi media ini.
Adapun sisanya akan diangsur, skenarionya 3 installment sampai dengan bulan Desember.
“Mudah-mudahan bisa dilunasi jika penerimaan BLUD mencapai target dan tidak ada pengeluaran contingency. Skenario ini melalui pengkajian oleh tim yang ditunjuk direktur,” ungkapnya.
Sofran menjelaskan, obat-obatan yang sempat terputus merupakan obat reguler bukan obat cyto (Obat yang Menyangkut Nyawa Pasien-red).
Ia juga menegaskan, untuk keluarga pasien dan pasien tidak perlu khawatir mengenai persoalan ini.
“Sekarang sudah hampir tuntas semuanya,” pungkas Sofran. (Jurnal)