Ketua Umum (Ketum) PAN Zulkifli Hasan mengaku telah menyodorkan nama Menteri BUMN Erick Thohir sebagai cawapres Prabowo Subianto. Bagaimana peluangnya?
Direktur Eksekutif IndoStrategic Ahmad Khoirul Umam menilai peluang Erick terbuka untuk diusung menjadi cawapres Prabowo. Peluang Erick itu, menurut Umam, lebih besar ketimbang Golkar.
“Terlebih Erick mendapatkan restu Jokowi, dan mengantongi dukugan PAN. Sementara bargaining position Golkar saat ini kian berkurang akibat kuatnya intervensi tangan-tangan kekuasaan yang tidak terlihat atau the invisible hand melalui instrumen penegakan hukum maupun penciptaan dinamika internal di dalam Golkar sendiri,” kata Umam kepada wartawan, Jumat (18/8/2023).
Umam menilai Golkar lebih dapat dikondisikan apabila Erick diusung. Dengan begitu, kata dia, hambatannya hanya ada di PKB yang sejak awal membesut koalisi bersama Gerindra mendukung Ketum Muhaimin Iskandar atau Cak Imin cawapres.
“Artinya, Golkar seolah bisa dikondisikan jika kekuasaan menetapkan Erick. Sehingga, hambatan Erick saat ini hanyalah PKB, yang sejak awal sudah secara terang mengajukan proposal pencawapresan Gus Muhaimin,” ujarnya.
Meski begitu, Umam menilai Prabowo cenderung sulit memilih antara Erck atau Cak Imin sebagai cawapresnya. Dia menyinggung Cak Imin yang dianggap memiliki basis dukungan di kalangan Nahdlatul Ulama (NU) dan Jawa Timur.
“Kendati demikian, Prabowo akan kesulitan untuk memilih antara Erick Thohir atau Gus Muhaimin. Sebab, Prabowo harus memilih antara tokoh yang direstui Jokowi ataukah harus mengorbankan basis dukungan suara Nahdliyyin. Sebab, jika Prabowo tidak mencawapreskan Gus Muhaimin, besar kemungkinan suara NU akan terpencar dan tidak terkonsolidasi. Sementara Prabowo sendiri paham bahwa dirinya kalah berkali-kali di Pilpres karena ketidakmampuannya mengonsolidasikan basis suara Jawa Tengah dan Jawa Timur yang notabene memiliki basis santri Nahdliyyin yang kuat,” kata Dosen Ilmu Politik & International Studies, Universitas Paramadina itu.
Umam menyebut hal ini dapat terdampak pada soliditas di internal poros koalisi. Pada akhirnya, lanjut dia, koalisi bisa saja mengajukan Gibran Rakabuming sebagai cawapres pendamping Prabowo sebagai titik temu.
“Karena itu, potensi deadlock di KKIR berpeluang terjadi. Pada titik itu, pihak Jokowi bisa menjadi deadlock breaker untuk menertibkan KKIR supaya solid, salah satunya dengan mengajukan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai cawapres potensial pendamping Prabowo, untuk meredam kekecewaan PAN yang notabene mesin politik jaringan Muhammadiyah dan PKB sebagai mesin politik jaringan Nahdlatul Ulama (NU),” kata Umam.
“Gibran bisa dianggap sebagai titik temu negosiasi di internal KKIR, sekaligus suara Gibran bisa menjadi mesin politik yang efektif untuk memecah kekuatan suara Ganjar dan PDIP di Jawa Tengah dan Yogyakarta, dua wilayah yang selama ini didominasi kuat oleh basis kekuatan politik Merah,” imbuhnya.
Namun, Umam menganalisis PKB bisa saja beranjak dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan bergabung ke koalisi pro-Ganjar Pranowo bersama PDIP.
“Namun demikian, keputusan pencawapresan Gibran memang bisa efektif meredam gejolak ketidakpuasan di internal PAN dan Golkar, tapi belum tentu untuk PKB. Sebab, bagi PKB, upaya pencawapresan Gus Muhaimin betul-betul diikhtiarkan sedemikian sabar dan sesuai fatsun politik berkoalisi. Maka jika akhirnya gagal karena ‘ditelikung’ oleh kawan seiring yang baru saja masuk dalam koalisi, maka yang terluka adalah harkat, martabat, harga diri, dan kedaulatan partai PKB. Dalam situasi itu, PKB berpeluang ‘hijrah koalisi’. Bukan ke Koalisi Perubahan karena tampaknya PKB tidak siap dengan konsekuensi risiko politiknya, melainkan besar kemungkinan PKB akan bergabung ke PDIP,” katanya.
PAN Usul Erick Cawapres Prabowo
Ketua umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas sebelumnya menyodorkan nama Menteri BUMN Erick Thohir sebagai salah satu calon pendamping bacapres Prabowo Subianto. Zulhas pun membeberkan alasannya menyodorkan nama Erick Thohir.
Hal ini disampaikan Zulhas dalam acara ‘Blak-blakan detikcom’ yang videonya diunggah pada Kamis (17/8/2023). Zulhas mengatakan bahwa PAN menyodorkan dua nama. Adapun PAN termasuk dalam koalisi parpol yang mendukung Prabowo.
“PAN usung dua. Pak Erick Thohir. Satu lagi dari dalam tuh namanya Pak Muhajir,” kata Zulhas.
“Kita pilih yang terbaik di bidangnya,” lanjutnya.
Zulhas pun mengungkap alasannya memilih Erick. Salah satunya karena pengalaman Erick sebagai Menteri BUMN dan juga di korporasi.
“Saya tahu Pak Erick itu telah menjadi Menteri BUMN, juga di korporat,” ungkapnya.
Zulhas juga mengaku kenal lama dengan Erick. Ia juga mengatakan bahwa Erick berasal dari daerah yang sama dengannya, Lampung.
“Kami kenal lama kan. Sama satu daerah. Saya kenal keluarganya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Zulhas mengatakan bahwa Erick memiliki kemampuan tinggi. Erick juga disebut punya empati.
“Ini punya kemampuan yang tinggi dan juga empati. Punya merah putih,” katanya.