Jakarta – Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Prof.Dr.Zudan Arif Fakrulloh,SH.MH menegaskan pentingnya cara berpikir revolusioner dalam membangun sistem kepegawaian nasional yang lebih tangguh.
Menurutnya, salah satu persoalan dalam tata kelola ASN saat ini adalah ketimpangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) antar-daerah karena terjadi _Braindrain_, dimana ASN unggul dari daerah dengan kemampuan fiskal (APBD) rendah, cenderung berpindah ke daerah dengan tunjangan kinerja lebih tinggi sehingga membuat beberapa wilayah kesulitan mendapatkan SDM unggul.
“Kita perlu terobosan yang revolusioner. Misalnya, mobilitas talenta nasional. ASN terbaik dari berbagai daerah bisa ditugaskan 3–5 tahun di daerah seperti daerah otonom baru yang kekurangan SDM, dengan jaminan pengembangan karier. Dengan begitu, ada percepatan pemerataan kualitas ASN di seluruh Indonesia,” ujarnya melalui Arahannya dalam Apel Pagi bersama seluruh pegawai BKN, Selasa (26/08/2025) secara daring.
Selain gagasan strategis tersebut, dalam arahannya Prof. Zudan Arif juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dalam diri serta budaya kerja yang disiplin dan bermakna.
Ia mengajak seluruh pegawai BKN untuk menjaga keseimbangan dari dalam diri mulai dari menjaga kesehatan fisik dan jiwa, pola makan, kebersihan ruangan dan tempat ibadah. Selain itu tidak hanya hadir secara fisik pada jam kerja, tetapi juga bekerja dengan sepenuh hati.
“Lakukan tiga hal sederhana: _Plan-do-check_, rencanakan, lakukan, dan cek atau awasi. Dari rumah sudah tahu apa yang mau dikerjakan, kemudian kita laksanakan, dan terakhir kita evaluasi apakah sudah sesuai dengan aturan dan visi misi organisasi. Prinsip ini fundamental bagi semua level, baik teknis, strategis, maupun politis,” tegasnya.
Menutup arahannya, Prof. Zudan Arif mengajak agar seluruh jajaran dan pegawai untuk terus berpikir maju, dalam mewujudkan SDM ASN Indonesia yang bahagia, kuat dan tangguh serta dan tata kelola pemerintahan yang lebih baik dan lebih cepat. (tugas)