Merangin – Sudah satu bulan harga komoditas perkebunan khususnya getah karet di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi mengalami kenaikan harga di tingkat tengkulak sehingga para pemilik kebun bersyukur.
Dengan adanya kenaikan harga tersebut para pemilik kebun berharap harga terus bisa naik terus, sehingga hasil penjualan getah karet bisa untuk mengulang perekonomian keluarga yang semakin hari semakin bertambah.
“Alhamdulilah, sudah satu bulan lebih harga getah karet baik cetakan dan model ada kebaikan harga di tingkat tengkulak, semoga saja terus naik seperti seperti tahu 2008 mencapai Rp3000/kg,”kata pak Yadi (65) warga desa Mentawak menyampaikan ke media ini disela-sela menunggu getah karetnya ditimbang oleh tengkulak, Senin (11/3/2025) sore bertempat di lokasi penjualan di Desa Mentawak
Lanjut pak Yadi menjelaskan bahwa getah karet yang dijual para petani yaitu getah bersih ada 2 (macam) berupa cetak dan kodel. Kalau cetak berbentuk segi empat dari hasil bak penampungan dan kodel berbentuk bulatan dari batok tempurung dimasukan ke dalam karung.
“Satu bulan yang lalu sebelum puasa harga getah bersih cetak Rp13.700/kg dan kodel Rp14.000/kg. Menjelang puasa harga naik untk cetak Rp14.700/kg dan kodel Rp15.000/kg,”jelasnya
Dengan kenaikan harga, dirinya merasa bersyukur dan berharap kepada pemerintah untuk bisa membantu kesejahteraan para petani dan bisa meningkatkan harga, sehingga kesejahteraan bisa didapat.
“Saya berharap harga getah terus naik dan pemerintah memperhatikan nasib para petani dan rakyat kecil untuk bisa sejahtera,”harap pak Yadi.
Harapan yang sama juga disampaikan petani lainya agar petani bisa sejahtera hidupnya dan harga getah karet serta hasil perkebunan bisa naik terus.
“Harapan saya dari masyarakat kecil semoga kehidupan perekonomian semakin, harga keburihan pokok stabil dan hasil perkebunan getah karet harga terus naik,”ujar Solehan warga desa Mentawak
Terkait harapan petan/penjual getah karet agar harga terus naik media ini minta tanggapan kepada Tengkulsk/pembeli getah menyampaikan untuk harga tergantung harga pasaran dunia, apabila harganya naik harga getah ditingkat petani juga naik dan bila harga turun harga juga ikut turun.
“Untuk harga getah tergantung pasaran dunia, bila naik harga di tingkat petani nsik bila harga turun otomatis juga turun,”jelas Saut (32) Tengkulk/pembeli getah dari Bungo menyampaikan ke media ini disela-sela menimbang getah yang dibelinya.
Saut berharap kepada petani tetap menjaga kwalitas i hasil sadapan getahnya dan kepada pemerintah untuk bisa membantu para petani karet yang semakin hari semakin berkurang ,karena lahan yang dimiliki berubah menjadi kebun kelapa sawit.
“Kepada pemerintah diharapkan bisa mempertahankan dan membantu kesejahteraan petani karet dan agar tidak berkurang lahanya karena berubah ke tanaman sawit,”harapnya. (tugas)