Baca Jambi – PT Pertamina EP (PEP) Selaku Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, mempertahankan kinerja keuangan Perusahaan yang sehat pada tahun buku 2023 dengan predikat ‘AAA’ berdasarkan afirmasi peringkat privat Lembaga Pemeringkat Fitch Rating Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh Wisnu Hindadari, selaku Direktur Utama Pertamina EP, pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PEP Tahun Buku 2023 yang dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 14 Mei 2024 di Kantor Pusat PEP yang dipimpin oleh Oto Gurnita selaku Komisaris Utama PEP, dengan agenda penyampaian Laporan Tahunan termasuk Pengesahan Laporan Keuangan audited Perseroan Tahun Buku 2023.
Pada kesempatan yang sama, disampaikan pula realisasi kinerja operasi perusahaan yang memenuhi target tahun 2023, antara lain PEP berhasil merealisasikan seismic 3D mencapai 443,9 kilometer persegi, lebih tinggi dibanding 2022 seluas 269 kilometer persegi atau naik hingga 65%.
“Sepanjang 2023 Pertamina EP mencatat temuan contingent resources 2C sebesar 159,12 juta barel standar minyak (MMBOE) dan tambahan cadangan migas proven atau P1 mencapai 87,01 MMBOE, meningkat 217% dari realisasi tahun 2022 sebesar 27,37 MMBOE. Sedangkan lifting ekivalen minyak melebihi target yang ditetapkan yakni 100,1% dengan realisasi sebesar 176,37 barel setara minyak per hari (MBOEPD),” ungkap Wisnu.
Sementara itu, kinerja pemboran eksplorasi PEP berhasil menyelesaikan 6 sumur, dua diantaranya sumur East Akasia Cinta (EAC) 001 dan East Pondok Aren (EPN) 001 yang berlokasi di Jawa Barat.
Untuk komitmen optimalisasi potensi hidrokarbon dari lapangan eksisting baik di sumur pengembangan yang dikelola sendiri maupun mitra, Perusahaan menuntaskan 103 pengeboran di seluruh wilayah kerja Pertamina EP. Aktivitas workover atas sumur yang dioperasikan mengalami kenaikan mencapai 201 workover sumur.
Dari upaya optimal yang dilakukan, realisasi produksi migas Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) ini mampu bertahan di posisi ketiga produsen migas terbesar di Indonesia dengan realisasi produksi minyak sepanjang 2023 mencapai 69.417 barel minyak per hari. Sedangkan produksi gas Pertamina EP 836,06 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau terbesar kedua nasional. Keseluruhan capaian ini direalisasikan dengan mengutamakan aspek safety terbukti melalui capaian jam kerja selamat hingga 50.523.535 jam.
Whisnu Bahriansyah selaku Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PT Pertamina Hulu Energi mewakili pemegang saham mayoritas meminta Pertamina EP untuk tetap mempertahankan target operasi yang optimal dan menjaga HSSE Excellent di tahun 2024.
Mengambil peran sebagai Perseroan yang mendukung pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’s), Pertamina EP menjalankan 299 program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL/CSR) di berbagai dimensi kehidupan, didominasi di sektor perekonomian melalui pengembangan Usaha Kecil Menengah dan Mikro (UMKM) masyarakat binaan disusul sektor pendidikan, lingkungan, infrastruktur dan kesehatan.
Melalui program pengelolaan lingkungan yang sejalan dengan konsep pemberdayaan masyarakat, 6 lapangan Pertamina EP mendapatkan penghargaan PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) diantaranya Lapangan Limau melalui program Pemanfaatan Foodwaste Desa dan Program Gemilang yang diterapkan di Field Pendopo.
Atas capaian kerja yang optimal dengan implementasi inovasi sebagai katalisator, Pertamina EP memperoleh sejumlah penghargaan di tingkat nasional maupun internasional, diantaranya Thailand Award for Best International Invention & Innovation dari National Research Council of Thailand. Perusahaan juga mendapatkan penghargaan Silver Medal Award for “Invention of Ultra Cyclone to Solve Pump Stuck Problem Due to Sand Ingression” dalam Taiwan Innotech Expo 2023. (Red)