Sarolangun,Bacajambi.id 14 Juli 2025 Pemerintah Kabupaten Sarolangun melalui
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, hari ini, Senin, 14 Juli 2025, bekerja sama dengan Pokja Bunda PAUD dan TP PKK Kabupaten Sarolangun menggelar kegiatan Penguatan Transisi PAUD ke SD. Kegiatan yang pusatkan di SDN 57 Sungai Benteng ini sekaligus Pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Ramah tahun 2025.
Kegiatan ini dibuka oleh Penjabat Sekretaris Daerah Sarolangun Ir Dedy Hendry, M.Si, Mewakili Bupati Sarolangun, dihadiri Ketua TP PKK sekaligus Bunda PAUD Kabupaten Sarolangun, Ny Hj Risha Fitria Hurmin, Wakil Ketua 1 TP PKK Sarolangun, Ny Ratna Shafira Nafitri Rolan.
Selain itu, hadir juga Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarolangun, Drs. H Arsyad, S.E, M.Si, dan Asisten III Sarolangun, Hazrian, S.E, M.Si. Camat Singkut Drs.M.Dahlan; Anggota DPRD Kabupaten Sarolangun Dapil 3 Riki Anggriawan A.Md, Lurah Sungai Benteng serta para kepala sekolah, guru, Panitia dan tamu undangan lainnya.
Pj Sekretaris Daerah Sarolangun dalam sambutannya menyampaikan bahwa masa transisi dari PAUD ke SD merupakan fase krusial yang menjadi jembatan penting dalam perkembangan anak, baik dari segi kemandirian maupun pembentukan karakter.
Anak-anak kita adalah calon pemimpin masa depan. Maka dari itu, proses awal pendidikan formal mereka harus dilalui dengan pendekatan yang berfokus pada nilai-nilai kasih sayang, akhlak mulia, dan kemandirian. Ini adalah tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Ditambahkannya, program Transisi PAUD-SD ini sendiri merupakan bagian dari kebijakan nasional untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan pengalaman pertama sekolah yang positif, aman, dan menyenangkan.
“Modul ajar dan panduan pelaksanaannya telah tersedia dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM), dan diharapkan seluruh satuan pendidikan dapat mengimplementasikannya secara optimal selama MPLS berlangsung,” tambahnya.
Sementara itu, Ny Hj Risha Fitria Hurmin menekankan pentingnya membangun sinergi antara sekolah dan orang tua guna menciptakan transisi yang menyenangkan dari PAUD ke SD. Menurutnya, keberhasilan proses ini sangat ditentukan oleh komunikasi yang baik antara pendidik dan keluarga.
“Anak-anak tidak membutuhkan target yang membebani, tetapi membutuhkan rangkulan dan kenyamanan. Mari kita bersama-sama tidak hanya fokus mencerdaskan, tapi juga memanusiakan. Jadikan sekolah sebagai rumah kedua yang aman, ramah, dan penuh cinta untuk tumbuh kembang generasi penerus bangsa,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarolangun, Drs. H. Arsyad, S.E., M.Si. Ia menekankan bahwa pada tahap awal masuk SD, anak-anak tidak boleh dipaksa belajar secara formal. Lingkungan sekolah harus menjadi tempat yang menyenangkan, penuh permainan yang mendidik, serta mendorong rasa ingin tahu alami anak.
“Bapak dan ibu guru, mari kita dampingi anak-anak dengan pendekatan GAMA — Gembira, Aktif, dan Menyenangkan. Bermain adalah bagian penting dari proses belajar di usia dini. Jangan memaksakan anak menguasai materi akademik sejak hari pertama. Bangun kedekatan emosional terlebih dahulu,tutupnya.
(Jhontrex)