Bengkulu – Gempa bumi dengan skala bermagnitudo 6.0 mengguncang di Provinsi Bengkulu pada Jumat (23/5) dini hari sekira pukul 23.40 WIB. Gempa bumi memiliki kedalaman 80 kilometer, dengan koordinat 4.18 Lintas Selatan dan 102.17 Bujur Timur
Gempa berdampak pada kabupaten dan kota diantaranya Kota Bengkulu, Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Tengah, dan Kabupaten Bengkulu Utara.
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB menyampaikan perkembangan penanganan hingga Sabtu (24/5) mencatat total korban terdampak 241 KK (800 jiwa).
“Korban terdampak tersebar di Kabupaten Bengkulu 49 KK dan Kota Bengkulu 192 KK (584 jiwa). Kerugian material sementara di Kabupaten Bengkulu rumah rusak 49 unit, sekolah terdampak 5 unit dan kantor camat 1 unit,”jelas Abdul Muhari, Ph.D. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB menyampaikan ke wartawan dalam rilisnya, Sabtu (24/5)
Sedangkan kerugian di Kota Bengkulu tercatat rumah terdampak 192 unit, rumah rusak berat 8 unit dan fasilitas umum terdampak 6 unit. Pemerintah daerah terus melakukan penanganan darurat, di antaranya pendataan dampak.
Merespons bencana di wilayah ini, BNPB telah berkoordinasi sejak awal dengan BPBD terdampak. Deputi Bidang Sistem dan Strategi bertolak menuju Bengkulu untuk melakukan pendampingan kepada pemerintah daerah setempat. Bantuan BNPB juga telah didorong menuju Bengkulu.
Menghadapai bahaya hidrometeorologi basah, khususnya banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga.
“Sejumlah wilayah Indonesia masih berpotensi cuaca ekstrem dengan adanya hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai angin kencang. Kesiapsiagaan juga tidak hanya pada bahaya itu, tetapi juga potensi bahaya geologi seperti gempa bumi, yang dapat terjadi setiap saat,”jelasnya. (tugas)