Jakarta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) sejumlah pejabat di Pemerintahan Provinsi Bengkulu, Sabtu (23/11/2024) malam.
Penjabat yang tertangkap tangan termasuk Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang saat ini sebagai calon kepala daerah yang ikut Pilkada serentak 2024 diterbangkan ke Jakarta untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Terkait adanya OTT KPK tersebut pada saat transisi pimpinan KPK, tidak luput mendapat perhatian dari eks penyidik KPK Prasward Nugraha dengan memberikan tanggapan.
“OTT ini menunjukan pesan bahwa jajaran KPK sebetulnya masih memiliki kemampuan untuk melakukan kerja OTT. KPK mau melakukan OTT dan tidak OTT bergantung pilihan politik hukum Pimpinan KPK,”kata Prasward Nugraha eks penyidik KPK yang juga mantan Ketua IM57+Institute menyampaikan ke media, Minggu (25/11)
Lanjut ia mengatakan secara kapasitas, insan KPK sudah terlatih untuk melakukan berbagai kegiatan dalam penindakan dan pencegahan. Hal tersebut terbukti saat KPK diujung kepengurusan dan Pimpinan KPK hanya tinggal menunggu saatnya selesai dan Presiden telah berganti, berbagai OTT mulai terjadi lagi.
“Ini menunjukan bahwa pengawalan komitmen Pimpinan KPK terpilih untuk menghidupkan kembali berbagai inovasi KPK sangatlah penting,”ujarnya
Prasward menyampaikan faktor penting yang perlu dikawal selanjutnya adalah pengawalam agar KPK tidak hanya sekedar OTT, tetapi juga menindaklanjutinya sampai kasus tersebut terselesaikan secara tuntas dan tidak sekedar hingar bingar didepan.
Kasus kalahnya KPK pada pra peradilan yang diajukan oleh Sahbirin Noor Gubernur Kalimantan Selatan menjadi salah satu contoh mengenai pentingnya KPK untuk segera menerbitkan sprindik kembali dan tidak menunjukan kelemahannya.
“Penanganan kasus OTT di Bengkulu, KPK harus secara tuntas menyelesaikan sampai ke pelaku utamanya,”kata Prasward. (tugas).